Ahad, 7 November 2021

C&P: Menunda Murajaah


Bagi penghafal Al-Quran, menunda murajaah adalah pantangan besar.

Awalnya sederhana, tapi dampaknya tak pernah sederhana.
 
Pada kali pertama kau menundanya, tak ada yang terjadi, hafalanmu baik-baik saja. Barangkali, kesibukan memang layak menjadi alasan penundaan itu. Toh, esok hari kau berjanji akan mengganti ketertinggalan murajaah.

Esok harinya, ternyata kesibukanmu bertambah. Boro-boro mengganti murajaah hari kemarin, target hari ini saja belum benar tercapai. Akhirnya, kau menundanya lagi, hutang murajaahmu bertambah. Hari berikutnya, waktu kosongmu banyak, tidak banyak pekerjaan. Pikirmu, inilah waktu yang tepat membayar semua hutang murajaah. Tapi, sayangnya kau sedang kehilangan mood, benar-benar tak bisa fokus mengulang apapun. Kau sudah memaksa, tapi tetap saja tak berhasil. Alhasil, kau menundanya lagi.

Begitulah, setiap penundaan akan berlanjut pada penundaan berikutnya. Menunda murajaah tidaklah sederhana. Karena setan selalu tahu celah terbaik untuk menjatuhkanmu. Salah satunya adalah penundaan itu.

Seberat apapun harimu, kuberitahu padamu, jangan pernah menunda apapun. Berjuanglah untuk tetap menegakkan target-target harianmu. Jika suatu saat, sesuatu memang mengharuskanmu menundanya, tak ada pilihan lain, maka pastikanlah untuk membayarnya keesokannya. Jangan menundanya lebih dari itu!
 
Selalu ingat, setiap hari memiliki jatah kerjanya masing-masing. Saat sehari kau menundanya, berarti kau telah menumpuk pekerjaan di hari berikutnya. Begitu kau menundanya, kau telah menumpuk lebih banyak lagi di hari berikutnya. Begitu seterusnya. Yang mengerikan, pekerjaan yang bertumpuk terlalu banyak, selalu bisa merenggut semangat kita untuk membayarnya. Dan, tanpa sadar, menunda murajaah telah berhasil menjatuhkan begitu banyak para penghafal Al-Quran.

Semoga, kau bukan salah satunya. Ingat, seberat apapun harimu, jangan pernah menunda murajaah! ~ Ahmad Khoirul Anam @rindu_surga_

Tiada ulasan:

Catat Ulasan